HALOBERAU.COM – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas tidak menyetujui jika Berau bergabung atau menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Utara. Hal itu kembali ditegaskan bupati karena isu tersebut telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, apalagi memang Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang terus berupaya merayu untuk bergabung.
“Berau untuk Kalimantan Timur, tidak mungkin kesana,” tegas Sri Juniarsih.
Meski adanya angan-angan tersebut, Sri mengucapkan tegas bahwa Berau masih menjadi bagian dari Kaltim, terutama dimasa kepemimpinannya.
“Saya juga menegaskan hubungan dengan Kaltara sejauh ini berjalan dengan baik,”ucapnya.
Ia juga mengatakan agar semuanya berjalan berproses saja. Bahkan banyak putra putri daerah Bumi Batiwakkal yang juga berkarya di Kaltara.
“Hubungan kita sejauh ini tetap baik, beberapa kali juga Gubernur datang ke Berau untuk melangsungkan silahturahmi ke kita,” ungkapnya.
Menurutnya, ada banyak pertimbangan jika Berau bergabung dengan Kaltara, apalagi Kota Sanggam ini sudah mempromosikan diri sebagai penyangga pariwisata IKN.
Senada, Ketua DPRD Berau, Madri Pani menegaskan bahwa tidak mudah menggabungkan Berau menjadi Kaltara sebab ada proses yang panjang.
Ia menjelaskan bahwa tidak bisa secara gambalang menyatakan bahwa 70 persen warga Berau setuju untuk pindah, meski klaimnya berasal dari survei.
“Data itu darimana? 70 persen itu siapa orangnya? Tidak bisa main klaim sendiri,” tegasnya.
Kemudian kata dia, jika Berau dijanjikan menjadi Ibu Kota, bisa saja hasrat pemerintahan Kaltara dapat terpenuhi.
“Kalau mau gabung, ya kita jadi Ibu Kotanya, ga mungkin kan kita harus meninggalkan IKN,” bebernya.
Lebih lanjut, Madri menilai Kaltara harus bisa menjanjikan hal yang sangat menggiurkan.
Sebab melihat dari masa kepemimpinan Isran Noor, Berau mendapatkan kucuran dana yang besar, dan bisa membenahi jalan menuju pesisir wisata Berau.
“Dari Kaltim kan sudah ada kontribusi yang jelas,” pungkasnya. (Adv/ed*)