AdvertorialBerauKampungLingkunganPembangunanPemerintahanPemkab Berau

Lanjutkan Pembangunan Pemecah Ombak di Bidukbiduk

HALOBERAU.COM – Pemerintah Provinsi Kaltim telah melaksanakan pembangunan pemecah ombak di Kecamatan Bidukbiduk, Berau sepanjang 1,2 Kilometer (Km).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR-Pera) Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda mengatakan guna meminimalisasi ancaman dari abrasi di bibir pantai Bidukbiduk, Pemprov Kaltim tengah fokus menangani wilayah yang kritis sepanjang 5 Km dari total panjang bibir pantai sepanjang 12 Km. Sehingga, pada 2023 ini masih menyisakan pekerjaan sepanjang 3,8 Km.

“Lahan pantai panjang pantai 12 Km yang kritis 5 Km. Yang sudah ditangani sampai 2023 akhir itu 1,2 Km totalnya,” ujarnya saat ditemui di Berau bersama rombongan Gubernur Kaltim pada Rabu (3/8).

Pekerjaan yang sudah mulai dikerjakan sejak 2021 silam itu menelan anggaran mencapai Rp 32 Miliar. Hal ini difokuskan untuk penanganan bibir pantai terancam terkikis akibat abrasi.

“Ada yang beronjong dan pemecah ombak. Baik tipe satu dan tipe dua. Intinya melindungi pantai dari kikisan,” jelasnya.

Pada 2021 silam, pihaknya membangun jaringan pemecah ombak di tiga titik. Yaitu, titik pertama Kampung Pulau Harapan sepanjang 100 Meter, titik kedua Kampung Pulau Harapan 2 sepanjang 50 Meter dan titik ketiga Labuan Kelambu sepanjang 50 Meter.

“Kemudian di 2022 Kampung Pulau Harapan ada lagi 50 Meter, dilanjut di Kampung Bidukbiduk 404 Meter di tiga titik,” terangnya.

Firnanda mengatakan bahwa pekerjaan ini akan terus dilanjutkan secara bertahap, mengingat kondisi anggaran yang ada. Namun, dirinya berharap pekerjaan mampu memberikan perlindungan terbaik bagi pesisir pantai sehingga tercegah dari abrasi.

“Kita terus usahakan agar bisa rampung secepatnya,” tegasnya.

Terpisah, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor menyebut Berau merupakan wilayah dengan alokasi Bantuan Keuangan Provinsi Kaltim terbesar. Meski dirinya tak menyebut angka pasti, namun nilainya cukup fantastis.

“Tidak bisa sekaligus, dana terbatas sehingga harus merata. Berau sendiri, tahun 2023 ini Bankeu Provinsi itu terbesar mencapai di atas setengah triliun atau di atas Rp 500 miliar,” ungkap Isran saat meninjau Proyek Pembangunan Pemecah Ombak di Bidukbiduk Rabu (3/8) dini hari.

Pihaknya mengaku konsen dengan pembangunan yang masuk dalam ranahnya di Kabupaten Berau. Tak hanya pembangunan pemecah ombak saja, melainkan juga infrastruktur jalan dan jembatan.

“Banyak, seperti ini (pemecah ombak, red), jalan sampai Jembatan Sambaliung,” terangnya.

Menurutnya, seluruh wilayah di Kalimantan Timur membutuhkan anggaran untuk melaksanakan pembangunan wilayah secara masif. Seperti peningkatan jalan poros Tanjung Redeb-Talisayan yang mencakup hingga 150 Km juga dikatakan hampir selesai.

Lanjutnya, pembangunan dan peningkatan infrastruktur di Kalimantan Timur akan terus berjalan. Sebab, selain pembangunan, peningkatan jalan juga terus dilakukan setiap tahunnya.

“Pembangunan infrastruktur itu tidak akan pernah selesai sampai kiamat,” tegasnya. (Adv/ed*)