AdvertorialBerauDPRD Berau

Madri Pani Pastikan Kondisi Warga Terdampak Banjir

HALOBERAU.COM – Ratusan hektar area pertanian di kawasan hulu Berau terendam banjir yang terjadi sepekan ini. Banjir ini menyebabkan kerusakan panen dan kerugian besar bagi petani yang ada. Ketua DPRD Berau, Madri Pani, melakukan peninjauan lokasi areal pertanian warga yang terendam banjir.

Saat meninjau banjir di kampung Bena Baru dan Tumbit Dayak, Madri menemukan akses menuju kampung bena Baru putus total, sehingga hanya bisa jika menggunakan perahu.

“Kami juga menemukan ratusan hektar lahan warga gagal panen karena terendam banjir,” ungkapnya.

Hal itu diketahui Madri saat bertemu dengan Kepala Kampung Tumbit Dayak, Achmad Jamlan.

Madri melaporkan ada 150 hektar lahan warga gagal panen akibat musibah banjir tahun ini. Padahal padi tersebut nyaris siap panen. Namun karena banjir datang tiba-tiba, akhirnya warga pasrah.

“warga hanya bisa pasrah. Bantuan baru dari pihak ketiga, yakni perusahaan sekitar,” ujarnya.

Politisi Nasdem ini mengkritik masalah peminjaman terpal dan perahu karet. Karena mekanisme yang ribet. Ia mengaku di Kampung Tumbit Dayak, ada tim siap siaga. Namun tidak bisa berbuat banyak karena tidak didukung sarana dan prasarana.

Ditanya nominal kerugian warganya akibat banjir, terutama karena gagal panen, Ahmad mengaku belum melakukan pendataan lebih lanjut.

“Belum terhitung hewan ternak warga yang mati, ada yang hanyut terbawa arus banjir juga,” sambungnya.

Lanjutnya, banjir ini menimbulkan kerugian warga yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Dijelaskannya, di kampung tersebut, ada lima RT yang jika terjadi banjir ketinggian air bisa mencapai 1 meter lebih, yakni RT1,2, kemudian RT 6,7 dan 8. Untuk tiga RT lainnya, tidak terlalu parah.

“Sampai saat ini masih sebagian terendam banjir yakni Rt 1 dan Rt 2,” tuturnya.

Dengan kondisi ini, Madri berharap segera ada penanganan dari pemerintah daerah, Terutama pada pokok persoalan mendasar seperti bahan makanan, minum,air bersih, obat-obatan dan lainnya.

“Musibah banjir di beberapa kampung sebenarnya sudah bisa ditebak. Mengingat banjir ini merupakan banjir tahunan. Namun hingga kini belum ada aksi antisipasi dari Pemkab Berau. (Adv/jj*)