HALOBERAU.COM – Dalam rapat evaluasi pelaksanaan Porprov VI Kaltim antara DPRD Berau dan panitia pelaksana, ada beberapa pertanyaan khusus dan saran yang disampaikan anggota DPRD. Salah satunya dari politisi PDIP, Suriadi Marzuki. Ia menyoroti tentang indikasi ternak Cabang Olahraga dalam dinasti keluarga. Hal itu disampaikannya dalam rapat evaluasi baru-baru ini.
Ia menyebutkan, ada pengurus-pengurus Cabor yang berasal dari satu keluarga seperti ayah dan anak atau suami dan istri.
Tentu menurutnya ada pertimbangan mengapa hal itu disampaikan, bukan karena melanggar melainkan lebih pada peningkatan kualitas. Dengan harapan KONI baik pengurus yang saat ini atau berikutnya bisa lebih memperhatikan persoalan ini.
Sebab bukan hanya dirinya, melainkan ada banyak pihak yang menyoroti perihal ini. Sebagai anggota DPRD merupakan perwakilan masyarakat, Suriadi mengaku harus menyampaikan kepada pihak yang paling berwenang yakni KONI.
“Dengan harapan ini bisa diperhatikan,” ujarnya.
Meskipun tidak menyebut langsung Cabor-cabor dimaksud, Suriadi mengungkapkan ada keterlibatan kerabat dalam Cabor-cabor di berau. Seperti ayah dan anak, suami istri dan kerabat lainnya.
“Bahkan 1 orang punya 2 cabor. Saya kira ini harus ditinjau kembali efektivitasnya. Jangan seperti beternak Cabor,”lanjutnya.
Keterlibatan kerabat dalam beberapa cabor menurut Suriadi, bisa berpengaruh pada efektivitas pembinaan atlet.
Berau punya banyak orang yang mampu memimpin atau menjadi pengurus Cabor-cabor tertentu. Tidak dengan berkecimpungnya kekerabatan dalam cabor-cabor yang tentu sedikit banyak bisa mempengaruhi stabilitas Cabor lainnya.
Hal ini disampaikannya sebagai upaya perbaikan atau peningkatan kualitas dilihat dari aspek efektivitas untuk kualitas dunia olahraga Berau. Akan tetapi jika yang bersangkutan merupakan orang-orang yang memiliki kompetensi atau orang yang berkompeten tentu tidak ada masalah.
“Yang menjadi persoalan adalah, ketika tidak bisa mengembangkan olahraga di Berau, makanya kami minta ini juga bisa diperhatikan oleh KONI,” jelansya.
Sementara itu, Wakil Ketua I KONI Berau, La Ode Ilyas,menanggapi masukan tersebut mengungkapkan, bahwa perihal ini memang sudah ada sejak lama. bahkan kerap dihembuskan di masyarakat.
Ia mengakui adanya satu keluarga menjadi pengurus beberapa Cabor. Akan tetapi sebagai pengurus KONI, diungkapkan, bahwa tidak ada kewenangan untuk melarang hal itu terjadi. Sebab memang tidak ada aturan baku yang melarang. Bahkan La Ode Ilyas memberikan beberapa contoh tentang orang yang memegang Cabor lebih dari 1.
“Hal itu bukan masalah serius selama bisa atau mampu. (Adv/ed*)