AdvertorialBerauIndonesiaKaltimKampungLingkungan

Berau Semakin Sigap Hadapi Karhutla

Haloberau.com, Tanjung Redeb – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas pastikan Berau semakin sigap dalam hal penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri apel Kesiapsiagaan Karhutla di Lapangan Gor Graha Pemuda, Jalan Pemuda, Tanjung Redeb, Selasa (9/8/2022).

“Terlihat dalam acara simulasi tadi petugas dengan sigap melakukan tindakan dalam hal penanganan Karhutla. Armada dan peralatan kita juga sangat memadai,” kata Sri Juniarsih.

Bupati perempuan pertama di Bumi Batiwakkal itu menjelaskan jika sekitar 48 persen luas lahan daratan Berau merupakan kawasan hutan sehingga rawan terjadinya Karhutla yang dipicu oleh musim panas ekstrem.

“Hutan di Berau sangat luas dan sangat berpotensi terjadi karhutla, sehingga kita perlu melakukan pencegahan dan persiapan menghadapi jika hal itu terjadi,” tuturnya.

Seperti kita ketahui, Berau tercatat dua kali dilanda kabut asap akibat terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan yang membuat aktivitas masyarakat terganggu serta membuat akses penerbangan lumpuh total.

“Melalui pelatihan pencegahan dan penanggulangan karhutla yang dilakukan ini diharapkan petugas kita semakin sigap menghadapi peristiwa besar seperti karhutla,” terangnya.

Dirinya berharap, dengan matangnya persiapan dari armada dan personel yang ada, mampu menangkal perluasan kebakaran hutan dan lahan di Berau.

“Lebih baik mempersiapkan tapi tidak digunakan. Dari pada saat ingin digunakan alat dan personel belum siap,” tegasnya.

Kendati demikian, meskipun alat telah disediakan, dan personel telah disiagakan, dirinya berharap tak ada kasus kebakaran hutan dan lahan di Berau.

“Peran instansi terkait, mulai BPBD, Kehutanan, TNI-Polri dan Perusahaan, harus bahu membahu untuk mengedukasi masyarakat. Agar tidak ada yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar,” tuturnya.

Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuka lahan pertanian dengan cara membakar. Sehingga, potensi kebakaran hutan dan lahan bisa ditekan.

“Kami meminta agar masyarakat lebih peka terhadap potensi bahaya. Jadi kalau mau membuka lahan pertanian, silakan pakai cara yang lebih ramah lingkungan,” tandasnya. (adv)