BerauEkonomiIndonesiaKaltim

Warga Keluhkan Harga Eceran Elpiji Nonsubsudi

Haloberau.com, TANJUNG REDEB – Warga di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur keluhkan harga gas elpiji nonsubsidi 12 Kg. Selain dengan harga yang mahal, warga juga mengaku kesulitan menemukan gas elpiji nonsubsidi ini di pangkalan elpiji maupun di warung dan kios.

Seperti yang diungkapkan Sumardi, warga Kecamatan Tanjung Redeb ini mengatakan sudah sejak pagi mencari tabung gas elpiji ukuran 12 Kg menggunakan sepeda motor.

“Dari jam sembilan pagi saya cari keliling di wilayah Tanjung, siang baru dapat pak. Itu pun saya belinya jauh dari tempat saya biasa beli gas,” ujarnya.

Lain halnya dengan Leni, warga Jalan Singkung ini kaget mendengar harga gas elpiji nonsubsidi 12 Kg naik menjadi Rp.220.000.

“Saya kaget karena kemarin saya belinya cuma 180 ribu rupiah. Barusan tadi saya beli hari ini 220 ribu rupiah,” ungkapnya.

Leni mengaku pasrah dengan kenaikan harga gas elpiji non subsidi ini. Karena alasan kebutuhan, Leni tetap membeli tabung gas elpiji ukuran 12 Kg.

“Saya juga punya warung dan setiap hari menggunakan elpiji 12 Kg. Enggak cukup kalau pake yang ukuran 3 Kg,” jelasnya.

“Walau harga gas elpiji naik, harga di warung saya masih tetap. Kalau mau ikut dinaikkan takutnya malah pelanggan hilang,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Agen gas elpiji non subsidi di wilayah Tanjung Redeb, Berau, Priyo Utomo menjelaskan bahwa kenaikan gas elpiji nonsubsidi merupakan keputusan dari pemerintah. Priyo juga menegaskan jika pasokan gas elpiji non subsidi di Berau sementara aman meski harganya melambung tinggi.

“Kenaikan harga sudah keputusan dari pusat. Kalau di agen untuk elpiji ukuran 12 Kg itu ada kenaikan 35 ribu rupiah, sedangkan ukuran 5,5 Kg 15 ribu rupiah,” terangnya.

“Jika ada di luar atau di warung yang jual dengan harga yang lebih mahal, itu hak mereka yang mencari keuntungan,” pungkasnya.