BerauDuniaKaltim

Cerita Mualaf Agus Tantomo

Haloberau.com, TANJUNG REDEB – Kehidupan keluarga Agus Tantomo penuh dengan keberagaman dan toleransi tinggi. Pasalnya, dari lingkungan keluarga besarnya memiliki keyakinan dan suku berbeda.

Agus Tantomo sendiri lahir dan tumbuh di lingkungan etnis Tionghoa, karena dirinya memang keturunan Tionghoa.

Karena etnis yang dimilikinya, Agus kerap mendapatkan perlakuan rasis dari teman-temannya sejak kecil.

“Dari kecil sudah diledekin orang, jadi sudah biasa,” katanya.

Sampai sekarang pun masih, tapi telinganya sudah kebal dengan kata-kata rasis itu.

Agus Tantomo yang merupakan dari keluarga besar Tionghoa di Bumi Batiwakkal memiliki keyakinan berbeda dari keluarganya. Dia memilih pindah keyakinan dengan menjadi mualaf.

Diakuinya, sejak kecil Agus sudah memiliki ketertarikan dengan muslim. Ia sering membaca buku tentang Islam dan mengikuti pelajaran Islam sejak dirinya dibangku sekolah. Bahkan sekarang dia menjadi seorang muslim yang taat.

“Dari kecil saya suka baca buku tentang Islam dan sering menyaksikan di kelas pelajaran agama Islam. Dari SD hingga SMA di kelas cuma saya yang nonmuslim, mau keluar kelas jenuh juga dan hingga saya putuskan untuk tetap di kelas jika jadwal pelajaran agama,” terangnya.

“Tidak ada hidayah, hanya mungkin pengaruh lingkungan dan takdir membawa ke dunia Islam,” tambahnya.

Saat ingin memutuskan pindah keyakinan, Agus selalu meminta izin ke keluarga besarnya, namun tidak pernah disetujui. Hingga akhirnya dirianya memutuskan menjadi mualaf tanpa sepengetahuan pihak keluarganya.

“Saya berkali-kali minta izin tapi tak pernah disetujui dan akhirnya saya masuk islam diam-diam aja dengan keluarga,” terangnya.

Setahun kemudian keluarga baru tahu kalau dirinya sudah mualaf.