KaltimLingkunganNasional

Kaltim Sukses Ekspor Lidi Nipah Senilai Rp 5,7 Miliar

Haloberau.com, KALTIM – Di tengah situasi pandemi Covid-19 menjadi tantangan pengembangan ekonomi sepanjang tahun 2020, neraca perdagangan Kaltim tetap surplus. Periode Januari-Oktober 2020, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan surplus neraca perdagangan ekspor dan impor Kaltim mencapai USD 8,687 miliar.

Total ekspor Kaltim hingga Oktober mencapai USD 10,381 miliar terdiri dari Migas sebesar USD 978 juta dan Nonmigas USD 9,402 miliar. Sementara total impor mencapai  USD 1,693 miliar, terdiri dari Migas sebesar USD 818 juta dan Nonmigas USD 875 juta.

Dengan demikan, secara keseluruhan terdapat selisih sebesar USD 8,687 miliar dengan rincian USD 8,526 tanpa Migas. Angka surplus itu masih sangat mungkin beranjak naik hingga akhir Desember.

“Sangat bersyukur, karena meski pandemi, neraca perdagangan kita tetap surplus dengan selisih yang cukup tinggi,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor

Salah satu sukses era kepemimpinan Gubernur Kaltim H Isran Noor dan Wakil Gubernur H Hadi Mulyadi adalah ekspor lidi nipah dan jelantah (minyak goreng bekas).  Lidi nipah perdana diekspor ke India, sedangkan jelantah Kaltim menjadi langganan sejumlah negara di Eropa, antara lain Belanda, Spanyol dan Portugal.

Ekspor dua komoditas nonmigas itu bahkan menjadi bagian dari ekspor produk Indonesia bernilai tambah dan sustainable ke pasar global yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Jumat, 4 Desember lalu.

Nilai ekspor lidi nipah ke India ini pun tidak sedikit yakni mencapai USD 408.000. Lidi nipah akan digunakan sebagai  campuran bahan pembuatan asbes dan lapisan dasar karpet.

“Tersedia lahan 30.000 hektar untuk pengembangan nipah di kawasan Delta Mahakam. Saat ini baru dimanfaatkan sekitar 50 hektar,” sebut Roby. (*)

Sumber: Humaspemprovkaltim