AdvertorialBerau

Pantau Kebutuhan Pokok, TPID Gelar Pertemuan

Haloberau.com, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar pertemuan evaluasi yang berlangsung Jumat (11/12/2020) di ruang Sangalaki Setkab Berau. Pertemuan tersebut dalam rangka memantau ketersediaan pasikan kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru yang tinggal beberapa pekan lagi.

Rapat evaluasi bersama stakeholder terkait tersebut dipimpin langsung Plt Bupati Berau, Agus Tantomo didampingi Sekretaris Kabupaten Berau, M Gazali dan Asisten II, Syamsul Abidin serta Kabag Ekonomi. Dalam rapat tersebut diketahui bahwa stok kebutuhan barang saat ini masih aman dengan harga yang relatif stabil dan terkendali.

Dijelaskan Agus Tantomo dari pertemuan tersebut diketahui Secara umum tidak terjadi inflasi yang signifikan. Artinya harga menjelang natal dan tahun baru ini relatif stabil. Begitu juga dengan stok ketersedian pangan seperti beras dan gula baik di pasar maupun Bulog masih tetap terpenuhi. “Tapi saya juga meminta agar informasi bisa dilengkapi lagi untuk barang-barang penting lainnya seperti yang digunakan dalam jasa konstruksi dan perhubungan,” jelas Plt Bupati Agus Tantomo.

Khusus untuk di Bulog dikatakannya stok kebutuhan barang ini dipastikan aman dalam waktu dua hingga tiga bulan kedepan. “Saya menyimpulkan bahwa ketersediaan pangan ini relatif aman dan harga relatif stabil. Bahkan ada yang beberapa mengalami penurunan harga,” ungkapnya.

Agus Tantomo juga mengatakan dalam rapat itu dibahas mengenai perhitungan inflasi di daerah. Kedepan pemerintah daerah akan kerja sama dengan BPS dalam perhitungan inflasi ini. Meskipun saat ini Berau masih mengikuti pendekatan tingkat inflasi dari Kota Samarinda ataupun Tarakan tapi perhitungan tetap dianggap perlu.

Perhitungan ini dinilai sangat penting karena mempengaruhi kebijakan daerah dalam menjalankan program pembangunan nantinya. Karena hasil perhitungan inflasi secara real time menjadi indikator pemerintah daerah untuk melahirkan kebijakan baru. “Jadi dengan adanya perhitungan ini akan menjadi dasar kita untuk mengambil kebijakan dalam menjaga kestabilan harga dan kebutuhannya di masyarakat. Contohnya jika pengaruh inflasi dipengaruhi harga bawang, maka pemerintah daerah bisa menjalankan program pengembangan bawang di Berau. Jadi perhitungan ini bukan hanya sekedar angka tapi lebih besar lagi dampaknya,” tandasnya. (adv)