Haloberau.com, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menggelar rapat koordinasi untuk mengantisipasi penambahan jumlah kasus Covid-19 di Bumi Batiwakkal, dengan mengundang perusahaan dari sektor pertambangan dan perkebunan kelapa sawit, Senin (2/11).
Rapat dengan para pelaku usaha tersebut mengingat belakangan jumlah kasus Covid-19 di Berau didominasi oleh pelaku perjalanan yang merupakan para karyawan perusahaan yang balik ke Berau setelah menjalani masa cuti kerja ke luar kota.
Rapat dibuka Pjs Bupati Berau, Muhammad Ramadhan dan dipimpin Sekda Berau, Muhammad Ghazali di ruang rapat Sangalaki, kantor Bupati Berau Jl APT Pranoto, Tanjung Redeb.
Sekda Berau, Muhammad Ghazali mengatakan, pada dasarnya semua perusahaan di Berau sudah memiliki standar operasional prosedur atau SOP yang sesuai dengan peraturan dari pusat maupun kabupaten.
“Yang paling utama kami sampaikan agar karyawan yang melakukan tugas keluar baik itu dinas maupun cuti itu harus protokol kesehatan ketat, itu yang utama,” tegas Sekda Berau, Muhammad Ghazali.
“Apa yang dilakukan perusahaan cukup bagus tinggal pelaku perjalan yang perlu mengerti akan dirinya agar selalu memakai masker maupun membatasi diri ke lingkungan sekitar jika mereka dari luar daerah,” jelasnya.
Penegasan disiplin kesehatan tak hanya untuk karyawan perusahaan, namun juga kepada masyarakat sebab dengan akses bandara, laut dan darat dibuka masyarakat telah bebas keluar masuk daerah.
Sehingga Muhammad Ghazali berharap kesadaran masyarakat bisa ditingkatkan terkait protokol kesehatan Covid-19 untuk dirinya juga masyarakat sekitarnya.
“Kalau sosialisasi ke masyarakat kami memaksimalkan untuk memberi himbauan yang luar biasa baik itu melalui media maupun sosialisaai langsung oleh Forkopimda maupun kecamatan, dan RT, Tinggal bagaimana masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin untuk kepentingan masyarakat dan keluarganya,” tambahnya.
Sementara itu, Corporate Communication Manager PT Berau Coal, Arif Hadianto yang ikut dalam rapat tersebut menegaskan perusahaan khususnya Berau Coal telah menerapkan SOP ketat terhadap karyawan perusahaan dari luar kota baik itu cuti maupun kegiatan dinas.
Lanjut Arif menjelaskan dari total pelaku perjalanan melalui jalur udara tidak sampai 2 persen adalah karyawan perusahaan. Namun jumlah karyawan perusahaan terkonfirmasi Covid-19 karena menerapkan SOP ketat salah satunya dengan Swab bebeda dengan masyarakat pada umumnya yang hanya berbekal surat keterangan Rapid tes.
“Kenapa angka karyawan perusahaan banyak karena di tes jika tak di tes seperti masyarakat pada umumnya pasti tidak banyak seperti yang terjadi saat ini,” kata Arif
“Jadi di perusahaan itu memiliki SOP yang ketat dan jelas pertama bagi karyawan pelaku perjalanan baik yang tugas atau cuti dari luar saat sampai di Berau harus karantina, setelah karantina harus Swab untuk memastikan, jika positif ada gejala kami bawa ketempat karantina atau isolasi, disitu akan diberi perawatan medis maupun vitamin, ketika disebut sembuh harus dibuktikan dengan Swab untuk bisa bekerja,” jelasnya.
Lanjut Aif menambahkan hal itu merupakan bagian SOP perusahaan agar memutus penyebaran Covid-19 dan biaya semua ditanggung oleh perusahaan sendiri. (*)